Kami sungguh sangat amat teramat kecewa sekali atas kejadian tersebut. Apalagi mengingat kami sebelumnya hanya sukarela dalam melakukan ini.
Pernah ngrasa g'?? dicuekin, g' dianggep, dibiarin gitu aja?? Pasti pernah donk.... Kaya' aku sama temenku nih.
Aku mau curhat skaligus berbagi pengalaman sama temen-temen. Tadi pagi (7/9) di sekolahku Madrasah Aliyyah Qudsiyyah diadakan acara Harlah 50 tahun PPQ. PPQ yaitu semacam OSIS lah kalau di sekolah-sekolah lain, atau Pimpinan Komisariat kalau dibawah naungan NU. Di acara tersebut dibahas mengenai apa itu PPQ, bagaimana sejarahnya dll. Nah,, yang sejarahnya itu masih menjadi tanda tanya. Dalam data PPQ sendiri yang sudah tercatat dan ada data real beserta pelakunya, tertuliskan mulai tahun 1974, sedangkan menurut sejarah di AD/ART PPQ dan stempel PPQ sendiri tertuliskan tahun 1961. Ini menunjukkan bahwa mulai tahun 1961 hingga 1974 belum ada data sejarah PPQ yang tercatat dengan jelas.
Maka dari itu sebelum dilaksanakannya acara Harlah 50 tahun PPQ ini, dari PPQ mengutus aku sama temenku Nanal untuk mencari berita sejarah tersebut. Eh.., sebelum itu, ada masalah lain lagi. Kira-kira dua minggu sebelum di laksanakannya acara tersebut, pastinya dari PPQ mengundang dari sekolah-sekolah lain untuk iktu menghadiri acara Harlah PPQ tersebut. Aku sama temenku tadi juga disuruh nganterin surat undangan ke OSIS sekolah tingkat SMA se-kabupaten Kudus. Aku sama temenku sih mau n' seneng aja, soalnya itung-itung amal. hehehe...
Aku ngajak dua orang temenku lagi, jadinya genap empat orang yang nganterin surat-surat tersebut. Udah puasa-puasa, panas lagi... masyaALLAH.... *sampe' rumah langsung ambil ES aku, g' kuat... hehehe.... Kami sudah mau nganterin surat dengan suka rela tanpa SK, e... uang bensinnya malah g' dikasih. Cuman dua temenku yang laen yang katanya udah dikasih uang bensin. G' taw entah panitianya pada lupa atau emank uangnya g' ada aku kurang taw. Aku sendiri sebenernya sich g' begitu peduli sama uang bensin itu. Tapi cerita satu ini yang bakal aku ceritainlah yang bikin aku sakit hati....
Seperti yang udah aku ceritain tadi, aku sama temenku Nanal diberi tugas buat hunting cerita tentang sejarah PPQ. Kami dikasih waktu cuman tiga hari doank,..,, 3 hari. Karena hari pertama dari ketiga hari tersebut aku g' bisa ikut soalnya aku lagi jatuh sakit, jadi pas hari pertama cuman Nanal ditemenin sama temennya buat hunting kerumah Bapak Drs. H. M. Zaenal Anwar selaku alumni pengurus PPQ era sebelum 70an.
Hari kedua kita janjian, Nanal kerumahku jemput aku buat hunting cerita lagi. Harusnya pas hari itu sih kita udah janjian sama teman-teman yang laen buat berkunjung kerumahnya guru-guru Qudsiyyah,. Tapi cuman buat PPQ doank aku sama Nanal rela'in misah sama temen-temen pas ditengah perjalanan itu. Akhirnya aku sama Nanal pergi keluar kota, kerumah salah satu pengurus PPQ periode 1965-1969 di Desa Tugu Lor, Demak.
Panas, terik, jalan bergelombang, salah jalan kami lalui tanpa mempedulikan tubuh kami. Kurang lebih satu jam waktu perjalanan kami mencari rumah beliau Bapak K. M. Sema'un. Kami sampai didesa Tugu Lor, kami bertanya-tanya "mas, ndaleme Yi Ma'un kwi ngendi???". Dan akhirnya, Alhamdulillah kami berdua sampai dirumah beliau.
"Assalamu'alaikum,.."
"Wa'alaikumsalam..."
"Niki leres ndaleme Pak Ma'un.??"
"He'e nang, ono opo?? Kene lho mlebu" akhirnya kami berduapun masuk kedalam rumah joglo sederhana di pojokan gang tersebut. Setelah kami masuk, kami melihat seorang sepuh duduk lesehan sedang menonton berita ditelevisi flat 27 inch. *wuihhh, walaupun omahe ndeso, tapi tivine gedhi apik eo... hehehe...
"Ono opo nang??"
"Kulo saking Qudsiyyah pak, badhe tangklet-tangklet kedhik tentang PPQ pas zamane panjenengan pak"
"Oh, ngono nang". Akhirnya Yi Ma'un sapaan akrabnya bercerita tentang kepengurusan beliau dan kawan-kawannya dahulu.
Singkat cerita kami berdua pun berhasil mendapat cerita tersebut, walaupun masih kurang lengkap.
Akhirnya kami pulang melewati jalanan bergelombang tersebut dengan dipayungi matahari yang terik. Di perjalanan pulang, kami berdua berkeinginan untuk melanjutkan hunting cerita sejarah tersebut besok-besok setelah acara Harlah PPQ tersebut selesai. Sampai dirumah, aku langsung membersihkan badan dan kulanjutkan merangkai cerita tersebut. Aku rangkai cerita tersebut seharian sendirian, karena memang kami udah sepakat kalo yang buat ceritanya aku.
Malam harinya giliran mengetik cerita tersebut disekolah. Semaleman ngetik plus nyunting kata-kata yang kurang pantes. Akhirnya selesai juga. Itupun cuma dua orang, aku sama temenku Nanal.
Pagi harinya (7/9), aku diSMS Nanal. Katanya ceritanya harus ada yang ditambahin, itu dari PPQ sendiri. *kenapa g' skalian tadi malem aja pikirku.... Sesampainya aku disekolah, aku langsung keruang PPQ buat nerusin ngetik yang katanya ada tambahan dari PPQ. Aku ketik n' edit lagi deh cerita sejarah PPQku tadi. Hingga akhirnya sekitar jam setengah sembilanan cerita tersebut selesai juga. Cerita tadi diminta panitia Harlah PPQ buat difotokopi, katanya.
Kami berdua istirahat dulu disatu kelas didekat ruang panitia, kami sebenernya mau ikut gabung panitia yang lain. tapi kami g' puya SK resmi jadi panitia harlah, jadinya kamipun ngrasa g' enak ikut gabung mereka. Apalagi kami ini masih tergolong junior, g' dianggep. Jadi akhirnya kami mutusin buat istirahat dideket ruang panitia tadi. Baru sebentar istirahat, e..malah disuruh ikut gabung sama peserta yang lain didalem ruangan. G' malah disuruh ikut gabung panitia yang lain.
Kami sendiri merasa kecewa sekali atas tindakan mereka. Kami sudah merelakan waktu bersama teman-teman untuk tidak ikut berkunjung kerumah guru-guru sampai selesai. Kami lebih kecewa lagi disaat hasil cerita sejarah kami ternyata tidak di fotokopi dan dibagikan kesemua peserta, ternyata hanya dicetak satu buah thok. itu aja dibaca hanya sebagian kecil.
Kami sungguh sangat amat teramat kecewa sekali atas kejadian tersebut. Apalagi mengingat kami sebelumnya hanya sukarela dalam melakukan ini. Sebenarnya kami jika tak mendapat uang bensinpun tak masalah, tapi tolong donk hormati karya kita. Kalau kaya' gini, kita jadinya kaya' ngarep-ngarep uang bensin.... Aduh..duh... serba salah ngrasa'nya....
Btw, buat kalian-kalian yang laen. Kalo' buat jaga-jaga biar g' kejadian kaya' aku sama Nanal, ini aku beri sedikit tips. Usahakan minta SK resmi dari PP, OSIS, atau oraganisasi yang menyuruh kamu tersebut sebelum melaksanakan tugas. Tapi kalau


hahahahahaha,.,senasib seperjuangan,.,sabbbbbaaaaaaaarrrrrrr,.,.,,.,
ReplyDeleteO.K bossss,, sabar wae ncen....
ReplyDeleteorang sabar disayank tuhan.....